oleh

Pengungsi Gempa KSB Masih Tinggal di Tenda-tenda Dari Terpal Biru

KMCNews, Taliwang – Ratusan pengungsi korban gempa dalam kota Taliwang, ibu kota Sumbawa Barat tinggal di tenda-tenda terpal seadanya, beralaskan plastik dalam dua minggu terakhir.

“Kami butuh tenda, terpal dan matras,” kata leni marlina, salah seorang pengungsi lingkungan KTC yang tidur di bawah terpal bersama ibu dan adiknya di taliwang, Rabu 29 Agustus 2018.

Dia tidak sendiri, ratusan tenda beragam warna didirikan di berbagai tempat dalam kota taliwang.

Mereka masih trauma tinggal di rumah. Sebagian rumah mereka juga hancur. Sebagian masih tegak tetapi tak layak dihuni, sebagian lagi layak huni, tetapi khawatir gempa datang lagi.

Para pengungsi yang tidur di tenda-tenda pengungsian menyatakan kebutuhan sehari-hari masih terpenuhi, seperti makanan, beras, mie instan, peralatan dapur yang diambil dari rumah.

Mereka juga khawatir tempat tinggalnya yang belum bisa didirikan lagi. Mereka berharap gempa reda sehingga kehidupan bisa normal kembali.

Sementara Tim Reaksi Cepat dari Kementerian PUPR, Syamsi Gunawan dalam rapat evaluasi penanggulangan dampak gempa di Posko Utama di Kantor BPBD Sumbawa Barat, Selasa (28/8)kemarin sore, menegaskan bahwa perlakuan dari pemerintah terhadap wilayah terdampak gempa, baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa sama.

Syamsi Gunawan juga menjelaskan, bantuan untuk rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk tunai kepada warga korban bencana. Sehingga masyarakat penerima bantuan diharapkan menyusun rencana, kemudian melaksanakan kegiatan dan selanjutnya mempertanggungjawabkan kegiatan pembangunan dimaksud,dan dilaporkan kepada negara untuk diaudit,”jelas Syamsi Gunawan.(K D)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Ping-balik: see this site