oleh

Tolak Masuk Timses Jokowi-Ma’ruf, Aburizal Bakrie Pilih Prabowo-Sandi

KMCNews, Jakarta – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyimpan misteri terkait sikap politiknya pada Pilpres 2019. Apalagi, dia menolak masuk dalam tim pemenangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin yang diusung partai beringin.

Dalam beberapa kesempatan, Aburizal menunjukkan sikap di tengah-tengah. Ketika marak persekusi terhadap deklarator #2019GantiPresiden, Aburizal ikut bersuara. Dia justru mendukung agar deklarasi tetap dilanjutkan karena menganggap bukan pelanggaran.

Sebelumnya, Aburizal juga menerima kunjungan calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno.

Nah, pada Senin malam, Aburizal menerima Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin yang dipimpin Ketua TKN Erick Thohir. Turut ikut dalam rombongan, para sekretaris jenderal parpol pengusung dan pendukung.

Mereka antara lain Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PKB Lukman Edy, Direktur Hukum TKN asal PPP Irvan Pulungan, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, serta Ferdinand (Partai Hanura), Debby Debora (Perindo), Hafiz Zamawi (sekretaris Wanbin Golkar), dan Rizal Mallarangeng (Golkar/GoJo).

Yang sudah hadir ada Hasto Kristiyanto (PDIP), Lukman Edy (PKB), Irvan Pulungan (direktur hukum TKN/PPP), Ferdinand (Partai Hanura), Debby Debora (Perindo), dan Juli Antoni (PSI). Juga ada Hafiz Zamawi (sekretaris wanbin Golkar) dan Rizal Mallarangeng (Golkar/GoJo).

“Kami makan malam sambil berdiskusi mengenai berbagai hal. Saya senang sekali bertukar pikiran dengan para sekjen yang masih muda-muda ini. Semoga apa yang kami diskusikan bisa bermanfaat bagi kebaikan bangsa dan negara,” tulis Aburizal Bakrie di akun Twitternya.

Lantas, mengapa Aburizal Bakrie menolak masuk tim sukses Jokowi-Ma’ruf? Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan ada tugas lain bagi Ical, sapaan akrab Aburizal.

Ical, katanya, bertugas sebagai ketua Dewan Pengarah Badan Pemilu (Bapilu) Golkar untuk memenangkan Golkar di Pileg 2019.

“Kami minta untuk itu. Karena beliau ketokohannya kami butuhkan. Dan bukan berarti dia tidak membantu Pak Jokowi. Tetap dia membantu Pak Jokowi. Tapi kan sekali lagi kami bagi tugas,” kata Lodewijk, Selasa (9/10/2018).

Ia mengatakan, pada pemilu serentak, partai harus memikirkan pileg dan pilpres sekaligus sehingga perlu ada pembagian tugas. Karena itu, Golkar membutuhkan sosok Ical untuk membantu Golkar menang di pileg sehingga mampu menyokong pemerintahan Jokowi-Ma’ruf bila pasangan itu menang di Pilpres 2019.

Mungkinkah Aburizal Bakrie main dua kaki? “Orang kan seakan jadi ragu. Tapi tidak, Pak Ical itu tetap kuning, tetap Golkar dan kebijakan Golkar mendukung Jokowi tetap beliau pegang. Artinya loyalitas dia terhadap partai yang mendukung Jokowi juga melekat,” lanjut Lodewijk, dikutip dari Rakyatku.(red/K D)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Ping-balik: ????????????