KMCNews -Sebagai Anggota DPR RI yang mewakili masyarakat NTB, H. M. Syafrudin, ST, MM, memang tak pernah berhenti menyuarakan perbaikan bagi daerah pemilihannya. Hal ini pula yang terungkap dari kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menteri PANRB), Dr. H. Asman Abnur, S.E., M.Si, ke Polda NTB, Jumat (11/5).
Dalam sambutannya, Menteri PANRB secara khusus menyebutkan upaya yang selalu dilakukan Syafrudin ketika menyangkut kepentingan daerahnya.
“Ada Pak Rudi yang selalu mengingatkan saya dulu di DPR. Kalau di DPR namanya Pak Rudi, bukan Syafrudin,” ujar Menteri.
Asman mengutarakan, ia kerap menanyakan kabar dan keberadaan Syafrudin dan selalu dijawab bahwa ia tengah berada di daerah pemilihannya. “Begitu saya tanya, Pak Rudi lagi di mana, selalu lagi di NTB. Bukan di kantor DPR, tapi selalu ada di daerah sini terus,” ujarnya.
Hal lain yang mengesankan Menteri PANRB adalah, setiap kali bertemu, Syafrudin seakan tidak pernah bosan bertanya kapan Polda NTB akan dinaikkan statusnya. “Kalau ketemu saya, nagih terus. Kapan Polda NTB dinaikkan? Nagih terus, kayak saya punya utang sama beliau,” ujar Menteri setengah berseloroh.
Pernyataan Menteri PANRB itu memang merupakan sebuah gambaran kiprah Syafrudin selaku anggota DPR RI yang memikirkan kepentingan daerahnya. Selama ini, Syafrudin selalu memanfaatkan jaringan dan relasi yang ia miliki dengan pejabat penting di negara ini, untuk mendorong adanya kebijakan-kebijakan pembangunan yang berpihak pada NTB.
Dalam konteks pembangunan pertahanan dan keamanan, Syafrudin merasa salah satu langkah penting untuk mendorongnya adalah dengan meningkatkan “kelas” Polda NTB dari kelas B ke kelas A.
“Saya punya kewajiban untuk memberikan perhatian kepada NTB. Terlebih ini sebagai daerah pemilihan saya. Dan inovasi ini akan terus saya lakukan untuk kemajuan NTB,” tegas Syafrudin saat dikonfirmasi wartawan usai hadir di kunjungan Menteri PANRB tersebut.
Syafrudin mengakui, saat ini, upaya untuk meningkatkan kelas Polda NTB sedang memasuki tahapan verifikasi.
“Kita berharap peningkatan status Polda NTB dari grade B ke grade A bisa berjalan lancar. Kalau sudah meningkat, ada banyak keuntungan yang diperoleh masyarakat dan sangat luar biasa. Itu yang kita harapkan bersama,” ujarnya.
Sampai saat ini, pemerintah memang berupaya mendorong peningkatan tata kelola birokrasi di Polda NTB. Pelaksanaan penilaian dan tata kerja yang bagus harus diupayakan terus menerus. Hal ini juga penting karena Polda NTB bisa kembali turun kelas jika tidak bisa mempertahankan kinerjanya.
“Karena kalau dalam waktu tertentu tidak bisa mempertahankan prestasi itu, maka bisa turun kembali ke bawah. Karena ada standar yang harus dipertahankan. Ada 48 indikator untuk Polda bisa naik dari B ke A. Semua sudah terpenuhi oleh Polda NTB,” imbuhnya.
Ia berharap, Polda NTB bisa terus terkoneksi seluruh Polres di NTB. “Bahkan nanti ada interkoneksi antar masing-masing Polres dalam rangka meningkatkan kinerja anggotanya sendiri. Kalau ada kemajuan yang baik, maka akan ada peningkatan dalam masalah keamanan,” ujar politisi Partai Amanat Nasional ini.
Terkait sikapnya yang selalu mendorong Menteri PANRB agar memperhatikan peningkatan kelas Polda NTB, Syafrudin menegaskan hal ini merupakan kewajibannya.
“Saya selalu mengingatkan, karena saya anggota DPR RI dari NTB. Saya mengharapkan juga, kalau Polda NTB naik status, agar bisa meningkatkan seluruh sistem yang ada di dalam agar bisa menjadi suatu prestasi. Melakukan evaluasi dan terus memotivasi anggota untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena memang semua kebijakan itu harus bermuara pada peningkatan pelayanan masyarakat,” pungkasnya. (K1/*)
Komentar
5 komentar