KMCNews, Taliwang – Bila berada di Taliwang, ibukota Sumbawa Barat, di sore hari jangan lewatkan untuk mampir ke Pasar Lama di Kelurahan Dalam. Di ujung jalan, terlihat beberapa meja yang penuh dengan jajanan. Sore hari pun pengunjungnya ramai. Maklum, inilah pusat jajanan di Taliwang.
Dan ada satu sajian khas yang wajib dicicipi di sini, yakni bubur palopo alias bubur kerbau. Bubur ini memang terbuat dari susu kerbau. Disajikan dalam mangkok, penampakannya seperti puding berwarna cokelat dengan kuah di atasnya.
Berbincang dengan KMCNews, Minggu(23/9) Hafsah, salah satu penjualnya. Ia membuat sendiri penganan tersebut. “Kalau mau lihat buatnya, besok pagi ke rumah aja,” ujarnya sembari menunjuk satu jalan tak jauh dari Pasar lama dalam kota taliwang.
Di kota Taliwang, pembuat bubur palopo bisa kita temukan di kelurahan bugis, kelurahan dalam, dan kelurahan sampir.
Bubur Palopo Per mangkok dibanderol antara Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu. Mangkok isi bubur palopo tersebut ditata di sebuah tampat terbuat dari bambu. Ditempatkan dengan cara ditumpuk beberapa tampat. Dari rumah pun, sajian ini dibawa dengan cara disusun demikian, kemudian ditaruh di atas kepala.
Cara membuat kuliner yang satu ini terbilang tidak sulit. Susu kerbau yang didapat dari peternak, oleh pembuat bubur palopo tinggal dicampurkan dengan air perasan terung kuning dan gula merah kemudian dipanaskan.
Setelah susu dan campurannya mengental, baru dituangkan ke dalam mangkok dan dikukus selama 30 menit. Terung kuning kecil yang dikenal sebagai terung para itu berfungsi untuk mengentalkan atau membantu proses fermentasi.
Resep bubur palopo itu sudah turun temurun dalam masyarakat Taliwang. Awalnya susu kerbau ini hanya ditambah garam dan menjadi lauk atau teman nasi. Baru kemudian dimodifikasi hingga menjadi sajian berasa manis.(K D)
Komentar
Komentar ditutup.