KMCNews – Provinsi Nusa Tenggara Barat harus kehilangan satu satunya club yang berkiprah di Liga Indonesia mulai musim depan.
PS Sumbawa Barat yang selama 5 tahun lebih berada di Liga 2 Indonesia harus tersungkur dari persaingan kompetisi kasta kedua Nasional tersebut.
Pada musim kompetisi tahun 2017 ini, PS Sumbawa Barat yang mengusung dan mengorbitkan 75 persen pemain lokal NTB sebagai pemain profesional, harus puas berada diurutan ke 6 dari 7 club group 7 klasemen akhir.
Pada laga pamungkas Liga 2 penyisihan group 7 yang berlangsung di GOR 17 Desember Mataram sore tadi Minggu (10/9), PS Sumbawa Barat tumbang 1-5 atas Persigo Semeru FC Lumajang Jawa Timur.
Dengan demikian PS Sumbawa Barat harus terdegradasi ke Liga 3 musim depan.Bersama PS Sumbawa Barat di group 7 ada Persekabpas Pasuruan Jawa Timur yang ikut turun kasta.
Adapun club yang sudah dipastikan terdegradasi lainnya dari 8 group yang ada di Liga 2 tahun ini, yaitu Persih FC, PSBL Langsa Aceh, Persikabo Bogor Jawa Barat, Persibangga Purbalingga, Persijap Jepara Jawa Tengah, Persiba Bantul Yogyakarta, Persipon Pontianak Kalimantan Barat, Persepam Madura, PSBI Blitar, Perssu Real Madura dan Persida Sidoarjo Jawa Timur.
Jumlah club yang terdegaradasi tersebut, akan bertambah setelah babak play off dan ditambah group 8 yang masih menyisakan partai terakhir musim ini.
Kehilangan wakil NTB di Liga Indonesia tentu sangat mengecewakan publik sepakbola Bumi Gora, betapa tidak untuk menuju Liga Profesional tersebut tidaklah mudah, PS Sumbawa Barat butuh waktu 3 tahun berjuang sejak tahun 2009 sebelum akhirnya menuju pentas nasional sejak 2011.
Mimpi masyarakat NTB memiliki club di level tertinggi sepakbola tanah air ditengah kemajuan Industri bola tersebut, akan semakin berat apalagi Pemerintah Daerah menutup mata.
PS Sumbawa Barat selama mengarungi Liga 2 Indonesia bahkan bisa dibilang tidak ada perhatian sama sekali dari Pemerintah terutama Pemerintah Provinsi.
Menurut Indra Irawan LM, S.Kom, yang selama beberapa tahun menjadi Media Officer PS Sumbawa Barat sangat menyayangkan tidak adanya perhatian Pemerintah tersebut, dikatakannya ditengah Pemerintah kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan, sepakbola bisa jadi alternatif ditambah lagi akan munculnya ekonomi kreatif di tengah masyarakat jika sepakbola dilirik Pemerintah.
” Gak usah jauh- jauh coba lihat bagaimana dengan Bali saat ini, Sepakbola telah merangsang munculnya ekonomi baru bagi masyarakat, ” katanya.
Seharusnya menurut Indra, jika Pemerintah Provinsi tidak dapat membantu secara langsung paling tidak bisa membantu menjembatani club satu satunya di NTB tersebut dengan pihak sponsor.
” Ini jangankan seperti itu, melihat dari dekat anak anak muda NTB yang berprestasi tengah meniti karier secara nasional tersebut gak pernah, gak tahu kemana saja Pemerintah, payah,” ketus Indra menyayangkan.
Indra mengingatkan, Sepakbola saat ini telah menjadi harapan baru bagi generasi muda, di Papua misalnya anak muda yang miskin diransang menjadi pemain bola, disamping mendorong dampak ekonomi lainnya dari Industri bola itu sendiri secara umum ditengah masyarakat.
Dicontohkannya, pemain nasional seperti Marinus Mariyanto asal Papua misalnya, adalah anak muda yang datang dari keluarga miskin yang termotivasi melihat sepakbola sebagai harapan, saat ini pemain tersebut dihargai selangit atas prestasinya.
” Hal hal begini sudah seyogyanya menjadi perhatian, anak muda perlu diransang agar berprestasi salah satunya ya sepakbola yang merupakan olahraga rakyat, kalau anak muda termotivasi, hal negatif semisalnya narkoba itu akan dijauhi,” tandas Indra.
PS Sumbawa Barat sendiri selama ini telah mengorbitkan sejumlah pemain lokal NTB merumput di Liga Indonesia, seperti Rossi Noprihanis asal Lombok Barat, Hardani asal Lombok Timur, Saddam Husain asal Sumbawa Barat, Muhammad Rifki asal Mataram, Indra Novebrian Lombok Barat, Faturrahman Tri Pujo asal Bima, David Usman Lombok Utara, M. Hasbi Lombok Tengah, Hafids Kota Bima, Faisal Dompu dan puluhan pemain muda lainnya yang telah merumput bersama PS Sumbawa Barat selama ini, merupakan pemuda potensial di Sepakbola dan bisa bersaing secara nasional, sayang jika bakat yang dimiliki tidak didorong ke level lebih tinggi.(K2)
Cuplikan Siaran Live Kiprah PS Sumbawa Barat di Liga Indonesia
Komentar
3 komentar