Sumbawa Barat – Jumlah kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di Kabupaten Sumbawa Barat cendrung bertambah.
Hingga bulan Agustus 2021 sebanyak 305 kasus ODGJ tercatat di Dinas Kesehatan Sumbawa Barat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat melalui Kepala Bidang Pengendalian & Pemberantasan Penyakit (P2P), Ns Indra Alamsyah Skep, MSI melalui group media JNN, Selasa (28/09), kasus ODGH berat ini tersebar disejumlah puskesmas Kecamatan antara lain Kecamatan Poto Tano, Seteluk, Taliwang, Brang Rea, Brang Ene, Jereweh, Maluk, Sekongkang dan Tongo.
Dikatakannya, dari sebaran kasus tersebut, sejauh ini dalam kondisi tertangani oleh petugas kesehatan di Puskesmas masing-masing kecamatan.
“Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada penderita ODGJ Berat yang dipasung karena hal itu sangat tidak dibenarkan,” ucap, Ns Indra Alamsyah Skep MSI, saat dijumpai di ruang kerjanya.
Selain pasien tertangani, penderita ODGJ di KSB saat ini dilaporkan dalam kondisi terberdayakan dalam bentuk beraktivitas dengan melakukan berbagai keterampilan dibawah pendampingan dari instansi terkait Dinas Perindagkop KSB.
“Hasil karya nya kita bantu promosi kan, sebagai bentuk untuk mendukung kegiatan dari penderita ODGJ di KSB,” jelas Ns Indra, kemarin.
Pola Pemberdayaan seperti ini sangat di butuhkan untuk mendukung upaya penyembuhan para penderita ODGJ, termasuk peran serta dukungan keluarga.
“Peran dan dukungan Keluarga adalah kunci agar pasien bisa di sembuhkan, termasuk bagaimana menjaga lingkungan disekitar harus mendukung upaya penyembuhan nya,” terang Ns Indra.

Jika dilihat dari angka jumlah kasus ODGJ Berat di KSB selama bulan Agustus 2021, Ia menambahkan trend kasus selalu mengalami perubahan ke arah penambahan kasus. Di tambah lagi adanya Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) terdiri atas petugas kesehatan, Pol PP dan unsur lainnya yang ikut turun tangan jika terdeteksi kasus di wilayah tertentu.
“Kalau ada penderita yang sulit ditangani untuk mendukung penyembuhan nya maka TPKJM ini lah yang akan turun langsung ke lapangan,” tandasnya.
Karenanya, Ns Indra menghimbau kepada masyarakat jika ada keluarga nya yang menderita ODGJ jangan merasa malu atau menganggap itu sebagai aib. Pada prinsipnya, semakin cepat di tangani justru semakin baik untuk kejiwaan si penderita.
Untuk penanganan penderita ODGJ lingkungan paling menentukan untuk kesembuhan mereka. Dan juga minta kepada keluarga agar tidak menyerah dalam menangani kasus ODGJ.
“Di sinilah proses dimana kesabaran kita di latih, karena support sistem itu yang sangat dibutuhkan bagi penderita ODGJ dengan tidak mengucilkan, menjauhi dan sebagainya tetapi tangani dengan penuh kesabaran dan yakin setiap usaha dan kerja keras pasti tidak akan mengkhianati hasil,” imbuh Ns Indra menyarankan.(K-2/Dw)
Komentar
Komentar ditutup.