KMCNews, Taliwang – Momentun Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, diperingati oleh bangsa Indonesia dengan penuh suka cita,berbagai perayaan kegiataan menyemarakkan HUT RI digelar.
Puncaknya adalah upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI pada Tanggal 17 Agustus, diberbagai daerah di seluruh tanah air digelar secara serampak tepat pada pukul 10.00 wita secara khidmat, tak terkecuali di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Yang menarik perhatian tentunya dalam pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI adalah selain petugas Pengibar Bendera, sosok Komandan Upacara juga tak luput dari sorot mata peserta upacara, karena sukses dan tidaknya kelangsungan upacara tergantung kesigapan seorang Komandan.
Di Kabupaten Sumbawa Barat tak ubahnya di daerah lain, prajurit TNI dan Polri biasanya silih berganti menjadi Komandan Upacara.Jika personil TNI menjadi Komandan Upacara detik-detik Proklamasi, maka bagian Personil Polri menjadi Komandan Upacara pada saat upacara penurun bendera yang berlangsung sore hari, dan begitu sebaliknya setiap tahun.
Upacara detik detik Proklamasi tingkat Kabupaten Sumbawa Barat, seperti biasa akan berlangsung di halaman depan Kantor Bupati Graha Fitrah. Adapun yang bertindak sebagai Komandan Upacara detik detik Proklamasi tahun ini adalah Kapten Inf Nawari.
Perwira pertama TNI yang keseharian bertugas sebagai Danramil di Sekongkang tersebut, ternyata bukan kali pertama dipercayai amanat sebagai Komandan Upacara dalam peringatan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia di KSB tersebut, hal ini tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi bapak kelahiran Madura Jawa Timur tersebut.
Kepada KMCNews, Senin (14/8) prajurit TNI yang setahun lagi memasuki usia pensiun dan saat ini telah berusia 56 tahun tersebut, mengaku sudah tiga kali sebelumnya menjadi Komandan Upacara di KSB pada peringatan detik-detik proklamasi.
Tentu pengalaman sebagai Komandan Upacara menurutnya, merupakan pengalaman berharga selama menjalani karier sebagai prajurit TNI, karena ternyata tidak semua prajurit punya kesempatan dapat tugas tersebut.
“ Untuk bisa terpilih sebagai Komandan Upacara yang pertama dilihat adalah tentu sikap, kemudian kesigapan, kecakapan dan ketegasan dalam mengeluarkan suara dan berkomunikasi,”ungkapnya.
Dari sekian kali dipercaya sebagai Komandan Upacara di KSB, dikatakan Kapten Inf Nawari, tidak ada satupun yang dirasakan berbeda, semuanya dianggap paling khidmat.Karena bertugas dengan penuh tanggung jawab, maka dalam bertugas harus selalu tegap meski kadangkala ada semut sekalipun menggerogoti tubuh dan kaki.
“ Ya kadangkala ada semut menempel ditubuh itu yang gak enak, tapi bagaimana lagi kita dituntut untuk selalu tegap dan sigap, “tutupnya, menceritakan pengalaman sebagai Komandan Upacara.(K1)
Komentar
8 komentar