oleh

Ketua DPRD Sumbawa Barat Kunjungi Sekolah Inklusi Al – Fatih

Sumbawa Barat –  Ditengah-tengah kesibukan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, Kaharuddin Umar secara khusus mendatangi Sekolah  Inklusi Al – Fatih di Kelurahan Kuang Kecamatan Taliwang.

Sekolah bagi siswa berkebutuhan khusus ini layak mendapat perhatian Pemerintah setempat, pasalnya masih sangat minim fasilitas.

Ketua DPRD Sumbawa Barat Kaharuddin Umar menyadari hal tersebut, dalam pantauannya diakui kondisi bangunan sekolah dan akses jalan yang belum memadai.

“ Semoga kedepan Pemerintah dapat beri perhatian Sekolah Inklusi ini, saya melihat langsung kondisi bangunan sekolah dan akses jalan yang belum memadai, bercengkrama dengan anak- anak merupakan bagian yang membuat kita bahagia,” tandas Kaharuddin Umar seperti ditulis di Facebook resmi pribadinya.

Ketua Yayasan Dea Mas Unru, Yoyo Febrian, S.P selaku pengelolah SD IT/TK IT Inklusi Al-Fatih sangat berharap bantuan dari Pemerintah, dikatakannya saat ini ada 20 Siswa TK dan 28 Siswa SD yang belajar di Al Fatih butuh sentuhan khusus.

“ Kami sampaikan terima kasih kepada Pak ketua Dewan sudah kunjungi Sekolah kami, ya kami berharap Pemerintah jangan  pernah berhenti beri perhatian kepada kami, karena disini siswa tentu selain butuh motivasi juga butuh fasilitas memadai agar kedepan anak-anak kami lebih semangat dalam menuntut ilmu,”ujar Yoyo.

Sekolah inklusi adalah tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar.

Sistem pembelajaran, pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistem penilaian di sekolah inklusi akan mengakomodasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat beradaptasi dan menerima pendidikan sebaik mungkin.

Manfaat Sekolah Inklusi

Dengan bersekolah di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus akan mendapatkan berbagai manfaat berikut ini:

  • Hak dan kewajiban yang sama dengan peserta didik reguler lainnya di kelas
  • Berbagai fasilitas untuk belajar dan mengembangkan diri, terlepas dari keterbatasannya
  • Dorongan untuk lebih percaya diri
  • Kesempatan untuk belajar dan menjalin persahabatan bersama teman sebaya

Di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus akan dididik bersama anak lainnya yang tidak memiliki keterbatasan serupa. Di kelas tersebut, para siswa bisa terlatih dan terdidik untuk dapat menghargai, menghormati, dan menerima satu sama lain dengan penuh empati.

Adanya pendidikan inklusif dapat menjadi alternatif bagi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus. Namun, tidak semua sekolah reguler dapat menerima siswa ABK karena pendidikan inklusif hanya diselenggarakan oleh sekolah yang ditunjuk secara langsung oleh pemerintah.

Hingga kini, sekolah inklusi masih terbatas jumlahnya dan tidak tersedia secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini mungkin menjadi tantangan bagi para orang tua dan anak berkebutuhan khusus untuk mengakses pendidikan yang memadai.

Sekolah inklusi mungkin bisa menjadi pilihan yang baik bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berkembang dengan baik, terlepas dari keterbatasan yang mereka miliki.(D1/*)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *