oleh

Ketika Restorasi Berbuah Beking Koruptor

KMCNews, Jakarta – Pengunduran diri Rendra Kresna dari posisi Ketua DPW Partai Nasdem Jatim bikin heboh. Pasalnya, Rendra mundur pasca KPK menggeledah rumah dinas Bupati Malang yang dia tempati. Rendra tersangkut dugaan korupsi DAK Pendidikan Tahun 2011.

Ingatan saya terbawa ke masa silam. Saat membuka pembekalan caleg Partai Nasdem pertengahan 2013, Surya Paloh berjanji partainya tidak akan cuci tangan bila ada kader yang tersangkut kasus pidana. Bahkan, bos Media Group itu berjanji mengevaluasi keberadaan Partai Nasdem bila ada kadernya tersangkut korupsi.

Tapi ya itu omongan jelang pemilu 2014. Pada akhirnya omongan cuma jadi omongan. Satu persatu kita saksikan kader Partai NasDem berjatuhan di jalan korupsi.

Yang paling heboh adalah Patrice Rio Capella. Rio dicokok KPK dalam posisi Sekjen Partai NasDem plus anggota DPR untuk kasus urus perkara Gatot Pujo Nugroho eks Gubernur Sumut di Kejagung. Tragisnya, pengacara top OC Kaligis juga tersangkut kasus suap Ketua PTUN Medan, Sumut. Saat dicokok KPK, OC Kaligis menempati posisi Ketua Mahkamah Partai NasDem. Akibat kedua kasus ini, publik menuding Nasdem jadi beking mafia hukum di tanah air.

Selanjutnya ada Mustafa, eks Ketua DPW Partai NasDem Lampung sekaligus eks Bupati Lampung Tengah. Cagub Lampung ini dijerat kasus suap pinjaman pemda ke PT. SSI. Kemudian ada Amir Mirza Hutagalun, eks Ketua DPD Partai NasDem Brebes, yang didakwa menerima suap proyek RSUD Kardinah Tegal.

Tetapi masalah Nasdem tidak berhenti sampai di sini. Demi lolos ambang batas parlemen, Partai NasDem rajin “membajak” kader-kader parpol lain, utamanya mereka yang sedang mengemban amanah sebagai kepala daerah.

Semerbak bau busuk dalam “pembajakan” ini. Rumornya, para kepala daerah tersebut berbondong-bondong pindah ke Partai NasDem untuk cari selamat dari kasus hukum. Soalnya, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo diidentikan sebagai “orang” Partai Nasdem.

Rumor ini selaras dengan pemberitaan media. Kader senior Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo, pindah ke Nasdem pasca terlilit kasus CPI dengan potensi kerugian negara Rp 15 triliun semasa menjabat Gubernur Sulawesi Selatan. Sementara Dominggus Mandacan, kader PDIP sekaligus Gubernur Papua Barat diduga LBH Gerimis melakukan pembiaran korupsi di Papua Barat.

Ada pula kader Partai Gerindra sekaligus Bupati Minahasa, Vonny Anneke Panambunan. Vonny diduga terlibat korupsi pemecah ombak. Yang terakhir adalah Vicky Lumentut. Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara merangkap Wali Kota Manado ini diduga tersangkut kasus korupsi dana banjir.

Kedua fenomena ini punya menang merah: kasus hukum. Kuat dugaan Nasdem “menggunakan” Jaksa Agung Muhammad Prasetyo untuk kepentingan politik parpol. Cawe-cawe di ranah hukum juga kental dalam kasus Patrice Rio Capella dan OC Kaligis.

Jika dugaan ini benar, maka restorasi Indonesia yang digembor-gemborkan NasDem jadi omong kosong. Strategi Machiavelli ini merusak sendi-sendi negara Indonesia yang menjunjung hukum berkeadilan. Akibat kepentingan politik sesaat Partai Nasdem, para koruptor bisa melenggang bebas setelah mengisap darah rakyat. Sehingga, alih-alih membenahi Indonesia, Partai NasDem justru jadi sumber masalah bagi Indonesia. Kutipan dari Politiktoday.com

Oleh: Ridwan Sugianto – Aktivis Sosial Politik

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar

  1. Ping-balik: cz 75 kadet
  2. ???????? SEO ??????????? ????? https://seo116.ru/ ? ?????? ? Google ??? ???? ? ?????? ? ?? ???? ?????? ?? ?????????. ?????????? ???????, ???? ????????, ?????? ?????????. ??????????? ??????????? ?????? ? ?????????!

  3. ???????? SEO ??????????? ????? https://seo116.ru/ ? ?????? ? Google ??? ???? ? ?????? ? ?? ???? ?????? ?? ?????????. ?????????? ???????, ???? ????????, ?????? ?????????. ??????????? ??????????? ?????? ? ?????????!

  4. Ping-balik: ????????