KMC News,Taliwang – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, DR. Ir. H. W. Musyafirin, MM mengimbau agar hari raya Idul Adha 1439 Hijriah ini dapat menjadi pemicu semangat untuk saling berlomba melakukan kebaikan (fastabiqul khaerat).
Apalagi momentum pelaksanaanya beriringan dengan musibah bencana alam gempa bumi yang dialami serentak masyarakat NTB (Lombok, Sumbawa dan Sumbawa Barat).
Dengan begitu bisa menjadi momentum yang tepat menunjukkan bahwa sesama anak bangsa mampu berkorban membantu saudaranya.
“Tak perlu membuat gaduh di media massa dan media sosial soal bencana ini. Bencana ini harus disikapi dengan positif dengan menjadikannya sebagai pelajaran untuk evaluasi diri, pelajaran untuk semakin meningkatkan ukhuwah sesama muslim. Salah satunya dengan berbagi kebahagiaan kurban dari kita untuk mereka,”kata Bupati dalam sambutannya diperingatan hari raya idul adha a439 H yang dipusatkan di halaman Masjid Agung Darussalam KTC, Rabu pagi (22/8).
Menurutnya, rangkaian gempa yang terjadi sejak awal Augustus itu bukan peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Banyak orang mengatakan ini peristiwa biasa. Padahal sebagai orang beriman harusnya melihat apa yang ada di belakang bencana tersebut.
“Peristiwa alam yang terjadi biasanya terkait dengan perilaku kita. Bencana alam adalah salah satu cara Allah mengingatkan manusia atas apa yang dilakukannya di atas bumi ini. Oleh sebab itu, Taubat Nasuha merupakan satu-satunya cara untuk menghindarkan diri dari marabahaya dan terhindar dari segala bencana,” tuturnya.
Bupati menambahkan masyarakat jangan sampai termakan isu dan percaya atas kabar hoax mengenai bencana gempa. Seluruh komponen dari pemerintahan akan terus memantau dan memberikan informasi valid kepada masyarakat.
” Pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat pascagempa bumi dengan magnitudo 6,9 Skala Richter pada Senin malam (19/8). Periode tanggap darurat akan berlangsung selama lima hari hingga (25/8) mendatang,” jelasnya.
Penetapan masa tanggap darurat ditetapkan setelah dilakukannya evaluasi dan peninjauan lapangan. Cukup banyaknya jumlah rumah yang mengalami kerusakan membuat Pemda akhirnya menetapkan masa tanggap darurat.
“Kita sudah melihat kondisi masyarakat, pemerintah berusaha menanggulangi apa yang rusak. Kita juga telah menyalurkan tenda – tenda dan tikar di 8 kecamatan se – KSB. Semuanya harus terpenuhi, termasuk memastikan ketersediaan logistik di posko – posko pengungsian baik di kecamatan maupun di masing-masing Desa/Kelurahan, ” bebernya.Sembari meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar menghadapi segala bencana yang terjadi, Bupati kembali menambahkan tentang makna pengorbanan Idul Adha untuk meningkatkan ketakwaan kepada sang pencipta.
Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, dia harus mengorbankan sang anak yakni Nabi Ismail untuk disembelih karena perintah Allah. Namun karena ketakwaannya terhadap Allah kemudian mukjizat terjadi, Nabi Ismail digantikan dengan kurban seekor kambing.
“Nabi Ibrahim AS sudah memberikan contoh terbaik kepada umat manusia untuk melaksanakan qurban bagi yang mampu. Untuk itu, marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, seperti dengan tetap melaksanakan sholat wajib lima waktu di lingkungan masjid rumah kita. Menggelar atau menghadiri majelis ta’lim, serta berinteraksi aktif dengan Al Qur’an. Selain itu kita harus senantiasa meningkatkan ibadah sosial dengan saling perduli dan berbagi” demikian Bupati. (ADVERTORIAL HUMAS KSB)
Komentar
Komentar ditutup.