Oleh: Jinannisya Nada Triangita (Mahasiswa STIPRAM Jogjakarta)
Palopo adalah sebuah kota di Sulawesi Selatan dan Gedung Putih atau White House adanya di Washington DC. Namun kedua nama tersebut terdapat di Kota Taliwang yang kini menjadi ikon Kabupaten Sumbawa Barat. Perpaduan kedua nama tersebut diharapkan Kota Taliwang semakin dikenal dan bisa menjadi destinasi wisata pilihan di Sumbawa Barat. Tinggal bagaimana Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat merancang strateginya.
Rasanya belum ke Taliwang jika tidak menikmati palopo, itu kata para pendatang. Sebuah ungkapan yang pantastis sebab palopo adalah penganan khas Taliwang yang tidak ditemukan di daerah lain. Jadi Palopo juga bisa dijadikan daya tarik wisata untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
Palopo berbahan dasar susu kerbau segar dikombinasikan dengan ramuan lainnya yang dibuat secara turun temurun. Hal ini menggambarkan bahwa dulunya daerah Taliwang sangat kaya dengan ternak kerbau dan hanya keluarga tertentu yang bisa membuat makanan ini. Resepnya yang khas merupakan warisan para leluhurnya terus dilestarikan hingga kini.
Palopo tidak hanya diminati masyarakat lokal namun telah memikat hati para pendatang. Namanya yang unik telah membuat penasaran para pendatang. Sekali menikmati Palopo layaknya bubur namun tampak lebih kental bak dodol yang lembut, rasanya yang khas, sedikit manis dan gurih maka lidah akan memintanya kembali. Terkadang ada yang memesan lebih awal sebelum tiba di Taliwang karena khawatir keburu habis.
Masyarakat Taliwang meyakini bahwa Palopo dapat meningkatkan stamina. Biasanya dicampur tape ketan, terasa lebih nikmat. Maka pedagang Palopo selalu menyandingkannya dengan tape ketan. Tempat penjualan Palopo berada di pusat kota Taliwang, tepatnya di lokasi kuliner Kelurahan Dalam, tidak jauh dari Graha Fitrah atau Gedung Putih.
Belum ke Taliwang jika belum sampai di kawasan Kemutar Telu Center (KTC). Berharap pendatang pun bisa memberikan ungkapan yang sama seperti halnya Palopo. Di kawasan inilah Gudung Putih itu berada yang dalam kosakata masyarakat Sumbawa Barat disebut Graha Fitrah. Graha artinya Gedung atau rumah sedangkan Fitrah artinya suci, bersih atau putih. Graha Fitrah yang merupakan Kantor Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat memang mirip Gedung Putih karena desainnya mengikuti arsitektur White House atau Gedung Putih yang merupakan istana sekaligus kantor Presiden Amerika Serikat.
Graha Fitrah dikelilingi oleh sejumlah gedung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tertata rapi sehingga KTC disebut juga sebagai kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Sebuah obsesi menjadikan KTC sebagai kompleks perkantoran yang terpusat diharapkan mampu memberikan peranan penting dalam kelancaran aktivitas dan efisiensi operasional OPD Kabupaten Sumbawa Barat.
Kawasan KTC seluas 48,2 ha berbentuk bintang segi delapan di mana sepanjang batas luar ditanami pohon mahoni. Bintang segi delapan menggambarkan delapan arah mata angin di mana Masjid Darussalam terlatak di arah barat, juga merupakan simbol perdamaian dan kejayaan masyarakat muslim. Hal ini dibuktikan juga dengan posisi bangunan perkantoran yang selalu berada pada empat arah mata angin. Artinya arah kiblat dengan mudah diketahui pada saat kita berada dalam ruangan. Letaknya di kaki Gunung Samoan yang merupakan gunung tertinggi di Taliwang semakin melengkapi nilai strategisnya kawasan ini.
Sepertinya obsesi pencetus atau konseptor Kawasan KTC kini menuai hasil nyata. Bagaimana tidak, interaksi antar ASN dan OPD akan muda terjadi karena berada dalam satu kawasan. Tidak butuh waktu lama untuk menghadiri sebuah pertemuan dan kegiatan lainnya. Terlebih untuk melaksanakan ibadah sholat zuhur dan ashar berjamaah serta sholat jumat cukup dengan berjalan kaki untuk sampai ke Masjid Darussalam. Jadi tidak perlu menghabiskan energi fosil yang banyak selama melakukan aktivitas di kawasan ini. Jadi patut disyukiri kemudahan yang diperoleh saat ini yang merupakan rancangan konseptor ulung. Pun Tugu Syukur telah berdiri di tengah kawasan ini perlambang kesyukuran atas nikmat Allah yang dilimpahkan kepada bumi pari lema bariri sekaligus sebagai simbol dan nasehat bagi masyarakatnya untuk selalu bersyukur.
Seiiring waktu berlalu Kawasan KTC dan sekitarnya mulai bertumbuh menjadi pusat perekonomian, olahraga, religi yang semakin asri dengan ruang terbuka hijau yang apik. Kelengkapan fasilitas yang dimilikinya seperti Masjid Agung Darussalam yang merupakan masjid terbesar di Pulau Sumbawa, Hotel Grand Royal, Tugu Syukur, pusat perbelanjaan, restotan dan rumah makan, lesehan, ruang pertemuan dan diskusi, arena olahraga dan bermain anak-anak, dengan sendirinya Kawasan KTC telah berkembang menjadi destinasi wisata buatan yang perlu dijaga keberlanjutannya.
Kini di beberapa daerah wisata buatan dengan model yang sederhana hingga kompleks sengaja dibangun untuk menarik wisatawan. Sebut saja taman rekreasi yang biasa ditemukan di sudut-sudut kota bahkan di tengah kota sudah menjadi trend alternatif pilihan tempat refreshing. Di samping murah dan nyaman, keberadaanya di sekitar kota juga menjadi salah satu faktor penarik.
Tentunya dengan menjadikan Kawasan KTC sebagai destinasi wisata diharapkan terjadi lonjakan peningkatan kunjungan wisatawan terutama wisatawan domestik yang berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat. Sebab kunjungan wisatawan di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2019 terbilang rendah yaitu sebesar 36.105 orang, masih lebih tinggi kabupaten tetangga yang mencapai 83.895 orang. Namun Tourism Participation Index (TPI) mencapai 0,24, sementara Kabupaten Sumbawa sebesar 0,18.
Rendahnya kunjungan wisatawan di Kabupaten Sumbawa Barat mungkin karena promosi wisata lebih banyak diarahkan pada kawasan wisata pantai. Terlihat dari tingginya angka kunjungan wisatawan pada kecamatan yang memiliki kawasan wisata pantai seperti Poto Tano, Taliwang dan Maluk. Sementara cagar budaya Istana Dalam Loka, Istana Bala Kuning dan Makam Haji Batu di Kabupaten Sumbawa mampu mendongkrak kunjungan wisatawan domestik bahkan mancanegera mengimbangi kawasan wisata pantai.
Maka promosi kawasan wisata alam lainnya seperti kawasan air terjun, gua, puncak bukit yang tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat menjadi pilihan untuk ditingkatkan. Bahkan kawasan wisata buatan seperti KTC dengan Gedung Putih-nya dan Taman Tiangnam kini mulai diminati penikmat wisata, butuh polesan sedikit saja untuk memberi kenyamanan pengunjung seperti tetap menjaga kebersihan dan bebas sampah. Sebab lezatnya Palopo terasa lebih nikmat dalam pesona kemegahan Gudung Putih yang asri, bersih dan apik. Yuk ke Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Finish.
Komentar
Komentar ditutup.