oleh

Belum Ada Kejelasan Soal Smelter, Puluhan Angkatan Kerja KSB Pilih Terbang ke Morowali

Sumbawa Barat – Rencana pembangunan Smelter dan Kawasan Industri di Sumbawa Barat, nampaknya belum menjadi harapan bagi sebagian angkatan kerja yang ada di Bumi Pariri Lema Bariri.

Ratusan pencari kerja atau angkatan kerja baru lebih memilih menangkap peluang yang ada di daerah lain, seperti ke daerah tambang di Morowali Sulawesi Tengah.Informasi yang dihimpun KMC Media Group pekan ini saja misalnya sebanyak 30 tenaga kerja bertolak menuju Morowali.

Sebagian dari angkatan kerja yang ada ini mengaku tidak ada pilihan lain mumpung ada kesempatan, sebab di Sumbawa Barat sendiri meski ada rencana proyek besar seperti Smelter dan kawasan industri seperti didengungkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat selama ini, nyaris dianggap simpang siur dan informasinya belum ditangkap sebagai sebuah harapan.

“ Harus bagaimana lagi, kita butuh kerja butuh makan meski meninggalkan kampung halaman, dimana ada peluang disitu kami kerja, sementara di KSB kami belum menangkap sinyal baik ada peluang kerja semua simpang siur, ya semoga saja kedepan ada peluang dikampung halaman dan kami kerja keluar juga untuk cari pengalamanlah,”ujar salah satu tenaga kerja asal Taliwang yang namanya enggan dipublish.

Terpisah, Irawansyah salah satu penggerak tenaga kerja ke Morowali mengaku dalam sepekan terakhir ada 30 orang yang sudah diterbangkan, mereka terdiri dari pria dan wanita.Menurutnya dalam beberapa hari berikutnya juga kembali akan berangkatkan puluhan tenaga kerja yang ada.

“ Kami disini sebagai perantara, begitu ada kebutuhan kami kirim disana sudah ada pak Syahrul Abbas yang fasilitasi pekerja asal KSB, mengenai berapa kebutuhan selama ini tidak terbatas dan pekerja ini sesuai kemampuan dan juga diarahkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Agen PDPGR New Era Dikukuhkan, Untuk Hasil Kinerja Seperti Apa Kedepan

Kemudian Irawansyah bilang, sejauh ini yang sudah berangkat berasal dari berbagai Desa dan Kecamatan yang ada di KSB, intinya ia mengatakan siapa yang mau kerja akan dibantu disana dan siap difasilitasi sejak keberangkatan.

“ Secara keseluruhan sudah ratusan orang tenaga kerja KSB di Morowali, kalau angka pastinya kami belum hitung karena saya sendiri baru dalam beberapa pekan ini kirim tenaga kerja,”ungkap Irawansyah

Menyinggung soal rencana kehadiran Smelter di Sumbawa Barat, Rachmat Makasau Presdir PT Aman Mineral Industri (AMIN) yang sebelumnya sempat mendatangi Gubernur NTB dan Bupati Sumbawa Barat Januari lalu soal persiapan Smelter, seperti dilansir sejumlah media nasional saat itu mengatakan penyerapan karyawan diperkirakan sekitar 2.700 orang pada proses konstruksi, angka tersebut menurut Rachmat Makasau akan bervariasi sesuai dengan perkembangan proyek dan akan menurun menjelang akhir konstruksi yang ditargetkan selesai akhir 2023.

Sedangkan untuk pembangunan tahap awal dikatakan Rachmat Makasau saat itu, akan menyerap tenaga kerja sekitar 100 orang,  diperhitungkan selama enam bulan pertama yang focus pada pembangunan fasilitas akomodasi untuk karyawan dan fasilitas pendukung proyek.

PT AMIN sendiri telah menandatangi kontrak dengan PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL) pada Desember 2021 lalu untuk pelaksanaan konstruksi proyek smelter berkapasitas infut 900.000 ton konsentrat tembaga.

Sementara Itu, Kabid Tenaga Kerja Disnakertrans KSB, Tohiruddin, S.H dikonfirmasi KMC Media Group, Jum’at Malam (10/6/2022) menyampaikan, untuk proses tenaga kerja Smelter yang seperti disampaikan Rachmat Makasau sebelumnya itu masih dalam proses dan sedang menggarap persiapannya.

Menyinggung soal berapa jumlah angkatan kerja di KSB, Tohir menyampaikan sejauh ini pihaknya masih mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga :  Petani Asal Kertasari Kecurian Hp dan Uang Belasan Juta

Adapun data yang dihimpun KMC Media Group dari BPS untuk angkatan kerja per tahun 2015 yang dilansir resmi dilaman BPS Sumbawa Barat, yaitu penggangguran terbuka di KSB berjumlah 5244 sedangkan yang sudah bekerja ada 60474 dari total 65718 angkatan kerja yang ada, jumlah ini tentu bertambah seiring pertumbuhan angkatan kerja baru tamatan pendidikan baik jenjang SLTA maupun Universitas di tahun 2022.(K1)