KMCNews, Sumbawa Barat – Puluhan peserta Aliansi Pribumi Sumbawa Barat (APRI KSB) menggelar rapat konsolidasi terkait rencana aksi di gate Benete Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Rapat konsolidasi bertempat di ruang kafe ground Maluk, kemarin (14/2), bertujuan membahas akan strategi serta gerakan secara massif.
“Sudah jelas apa yang menjadi kebijakan pihak perusahan dalam menampung karyawan untuk tinggal di Camp selama 28 hari melanggar regulasi serta melumpuhkan sektor ekonomi ditatanan masyarakat khususnya daerah lingkar tambang. Oleh karena itu, kami (APRI KSB) berencana akan melakukan aksi di Gate Benete dengan massa 500 orang dalam minggu ini” cetus Imbang Bonang, Ketua APRI KSB
Rencananya, APRI KSB dalam rapat konsolidasi tersebut akan melakukan gerakan secara massif “Sebelum hari H, kami akan sosialisasi terlebih dahulu dengan cara membagikan 3000 selebaran serta akan melakukan sosialisasi akbar di Lapangan Maluk” paparnya.
Sementara itu, M. Syahril Amin, menambahkan, sudah seminggu lalu APRI KSB melakukan aksi protes ke PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melalui spanduk yang bertuliskan dua tuntutan yaitu ‘Segera tinjau ulang kebijakan PT AMNT dalam penempatan karyawan selama 28 hari di Camp PT AMNt kerena merugikan siklus ekonomi masyarkat lokal’. Dan tuntuntan ke dua yaitu ‘limbah PT AMNT yang menumpuk di Laydown yang sudah lama agar di jual dan disisihkan sebagian untuk korban gempa di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa’.
“Gerakan APRI KSB ini bagian dari fakta bahwa ekonomi yang lesu dari komunitas ojek Maluk, penjualan pasar yang menurun serta kos kosan yang banyak yang kosong dan lainnya yang saat ini menginginkan terjadi perubahan kebijakan AMNT yang 28 hari kerja itu. APRI KSB juga mendesak pihak pemerintah dalam hal ini Gubernur NTB yang mempunyai otoritas dalam mengambil terobosan agar pihak AMNT, Pemerintah dan APRI KSB diundang agar bisa berdialog secara triparti” harap, Syahril, inisiator gerakan aksi. (K – If)
Komentar
1 komentar