KMCNews, Sumbawa Barat – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Sumbawa Barat, sangat menyayangkan adanya aksi pembakaran bendera berlafadz tauhid di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10). Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dalam menyikapinya.
“Sangat wajar apabila sebagian umat Islam marah terhadap aksi pembakaran kalimat Tauhid. Walapun demikian, masyarakat, khususnya umat Islam, tidak perlu menanggapi persoalan pembakaran bendera secara berlebihan,” kata Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) Cabang Sumbawa Barat, Hardoni kepada KMCNews, Rabu (24/10) siang.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini menuturkan, seharusnya pembakaran tidak seharusnya terjadi. Aksi itu menurutnya sudah kebablasan, apalagi dilakukan pada saat peringatan Hari Santri Nasional.
“Bagaimanapun juga yang dibakar itu adalah kalimat syahadat yang sangat suci dan mulia. Jika yang mereka maksudkan adalah membakar bendera HTI maka ekspresinya bisa dilakukan dengan cara yang lain,” tegas dia.
“Kalaupun dengan membakar bendera, cukup dengan simbol atau tulisan HTI,” tegasnya.
Peristiwa itu, sambung Hardoni, menyebabkan kemarahan masyarakat. Namun tidak harus berlebihan yang berpotensi menciptakan perpecahan dan kekisruhan.
“Pihak Banser Garut harus meminta maaf kepada umat Islam atas tindakan tidak bertanggung jawab oleh anggota mereka. Kami minta ada pembinaan agar masalah serupa tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang,” harapnya.
Lebih jauh, Hardoni menyampaikan bagi masyarakat yang keberatan dan melihat persoalan pembakaran sebagai tindak pidana penghinaan, sebaiknya menyelesaikan melalui jalur hukum. Ini untuk menghindari penggunaan kekuatan massa hingga kekerasan.
“Kepada aparatur keamanan dan penegak hukum hendaknya menindaklanjuti dan menjalankan hukum sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (K D)
Komentar
1 komentar