KMCNews, Taliwang – Aktivitas jual beli di Pasar Tanamira Taliwang Sumbawa Barat sepekan pasca gempa 6.9 SR belum normal.
Sejumlah pedagang mengaku masih sepi pembeli.Sabaria salah satu pedagang daging ayam merasa prihatin dengan kondisi tersebut.
“Saya sudah tiga hari kembali berdagang, pembeli masih sepi, ya tentu pendapatan kami sejauh ini menurun drastis”,katanya kepada KMCNews, Sabtu (25/8/18)
Kondisi yang sama diakui Ahmad Bokir pedagang daging Sapi, menurutnya masalah harga tidak mengalami kenaikan tapi pembeli yang tidak ada.
” Dari pagi hingga siang ini belum ada pembeli yg datang” akunya.
Tak hanya masalah sepi pengunjung, sisi lain di tengah pasar saat ini dimana sejumlah barang mengalami kenaikan harga seperti kebutuhan mie instant, beras dan gula.
Mengenai masalah kenaikan harga tersebut, Pemerintah setempat melalui Rahadian, S.Pd.,M.Si Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) mengaku telah membentuk tim khusus untuk memantau secara langsung ke lapangan terkait kenaikan harga kebutuhan pokok yang menjadi isu ditengah masyarakat, pada Jumat pagi kemarin.
“Kemarin kami sudah turun langsung investigasi ke pasar Tanamira dan juga toko toko grosir, secara umum masih keadaan normal, memang ada beberapa item yang naik kisaran Rp.2.000 sampai Rp.10.000 tapi karena kondisi, ” jelasnya.
Menurut Rahardian lagi, penyebab kenaikan harga sejumlah barang, berdasarkan keterangan sejumlah pedagang grosir saat gempa distribusi tidak ada, sehingga yang mereka jual persediaan (stok), tapi saat ini keadaan sudah normal dan distribusi kembali aman dan lancar.
” Sebelumnya memang permintaan yang tinggi itu juga salah satu penyebab kenaikan harga”, ujarnya sembari menambahkan pihaknya memang tidak bisa memprediksi keadaan tapi berharap kondisi ini segera membaik dan kembali normal.
Untuk diketahui, belum normalnya aktivitas di Pasar Tanamira Taliwang menyusul terjadinya gempa bumi dengan kekuatan 6.9 SR, Minggu Malam (19/8/18) yang dirasakan sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, termasuk Taliwang Sumbawa Barat.
Akibatnya sejauh ini sejumlah warga masih trauma dan belum berani kembali ke rumahnya masing-masing, sehingga harus mengungsi di tenda tenda darurat, kondisi ini tentu meninggalkan dampak terhadap sosial dan ekonomi, dikhawatirkan jika penanganan dan pengawasan masalah distribusi barang terutama kebutuhan pokok bagi warga dalam situasi seperti saat ini dapat dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.(K-F).
Komentar
2 komentar