oleh

50 Ribu Alat Tes Cepat Tiba dari Korsel, Warga Dorong KSB Segera Dapatkan Alat Tes Cepat

KMCNews – Ditengah upaya pencegahan dan penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) yang sangat ketat dan kerja keras banyak pihak, Sumbawa Barat akhirnya ditetapkan Pemerintah Provinsi sebagai Zona Merah.

Masalah Covid-19 ini bukan aib, karenanya pemerintah KSB berharap masyarakat agar jujur saat melakukan pemeriksaan demi kesehatan pribadi dan keselamatan bersama.Pemerintah pun mengingatkan terus waspada dan jangan panik.

Namun demikian rasa cemas dan sedikit kepanikan ditengah masyarakat tak bisa dihindari secara naluriah, apalagi jika mencermati isi di media social.

Menurut Amir Hamzah, salah seorang warga Taliwang kepada KMCNews, langkah penanganan dan pencegahan yang telah dilakukan saat ini harus dievaluasi untuk ditingkatkan menjadi langkah yang lebih progresif, taktis serta tidak biasa biasa saja.

“ Salah satu langkah taktis adalah segera melakukan upaya lokalisir daerah terpapar secara masif dalam skala besar, kemudian perlu dibuat posko penanganan Covid-19 di masing-masing Masjid, apalagi sebentar lagi memasuki bulan puasa, ini penting disegerakan,” sarannya.

Selain itu pendeteksian orang per orang menurut Amir Hamzah, dengan menggunakan alat tes covid 19 metode cepat paling penting agar segera dimiliki KSB supaya diketahui langkah taktis berikutnya dan menghindari penyebaran secara luas.

Senada dengan Amir Hamzah, warga KSB lainnya Adrian Jau Mengas mengharapkan Pemerintah untuk lebih cepat mendapatkan hasil Swab setiap pasien Covid-19 dan keluarganya dan hasilnya dipublish agar antisipasinya maksimal dan tidak menimbulkan banyak prasangka dan asumsi liar ditengah masyarakat.

Terkait alat rapid test yang cepat tersebut, alat tes yang recommended saat ini yakni alat tes PCR dengan kemampuan pengujian antara 5000-10.000 orang per hari. Alat ini lebih akurat dari metode Rapid Diagnostic Test yang diterapkan saat ini.

Kabarnya pemerintah pusat dalam beberapa release media mengupayakan pengadaan alat tes PCR dalam jumlah besar, dan alat ini dilaporkan baru tiba ke Indonesia sebanyak 50.000 yang didatangkan dari Korea Selatan.

Pemerintah KSB diharapkan segera  memasukkan proposal agar dapat diberikan alat tes tersebut, namun jika tidak dapat terpenuhi secara cepat.

Maka alternatif lainnya tak ada salahnya Pemda dengan langkah taktis secara mandiri harus mengusahakan alat tersebut agar dapat segera tersedia di RSUD As Syifa.

Seperti informasi dihimpun KMCNews, kalkulasi biaya kisaran harga per unit alat ini yakni 7 miliar, dan pertimbangan SDM (operator) dapat dibahas secara lebih teknis.

Namun tantangan yang akan muncul adalah apakah daerah Kabupaten memiliki kewenangan menyediakan alat tes PCR ini.(K1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *