oleh

20 Hot Tips Wawancara Berita Untuk Wartawan

Perencanaan dan pelaksanaan wawancara

  1. Wartawan harus melakukan persiapan wawancara. Persiapan adalah kunci keberhasilan apa pun. Ada pepatah, who doesn’t prepare he prepares to fail!
  2. Usahakan siapkan minimal tiga pertanyaan kunci.
  3. Usahakan hindari melihat catatan selama wawancara dan selalu mendengarkan apa yang dikatakan narasumber.

Berikut ini 20 tips perencanaan dan persiapan wawancara berita untuk wartawan dari Jaldeep Katwala yang menjadi wartawan sejak 1985. Ia pernah menjadi reporter BBC, Channel 4, dan broadcaster Radio Netherlands. Tipsnya dimuat di Media Helping Media.

Tips wawancara berita untuk wartawan

1. Jangan pernah memberikan daftar pertanyaan kepada narasumber sebelum wawancara. Kita hanya boleh menyampaikan “general idea” tentang tema wawancara, tapi jika terlalu spesifik, maka hal itu akan membatasi Anda dalam bertanya saat wawancara.

2. Datang tepat waktu.

3. Selalu mengecek peralatan wawancara –recoderder, baterai, dll. — dan memastikannya “working” sebelum datang ke lokasi wawancara.

4. Perlakukan narasumber dengan baik dan “respek”. Sikap hangat tapi tidak “over antusistis” merupakan awal yang baik. Narasumber harus dihormati, apakah ia seorang presiden ataukah seseorang di jalanan.

5. Usahakan memilih lokasi wawancara yang kondusif, tidak terlalu brisik (too noisy) dan gangguan lainnya.

6. Anda bukan pusat perhatian. Anda ada di sana untuk mendapatkan perspektif narasumber, bukan mau “menggurui” narasumber.

7. Lakukan riset seperlunya, tapi jangan gunakan semua hasil riset untuk menjadi pertanyaan.

8. Ajukan pertanyaan terpenting lebih dulu.

9. Wawancara itu sebuah obrolan (conversation), bukan konfrontasi. Anda melakukan wawancara bukan untuk membuat narasumber tampak bodoh.

Wawancara itu sebuah obrolan (conversation), bukan konfrontasi. Anda melakukan wawancara bukan untuk membuat narasumber tampak bodoh.

10. Usahakan tidak melihat ke catatan. Jika hal itu Anda lakukan, narasumber mungkin akan terganggu. Lagi pula, sulit bagi Anda untuk membaca dan mendengarkan dalam waktu yang sama.

11. Jaga kontak mata sepanjang wawancara. Lakukan bahasa tubuh, seperti mengangguk tanda mengerti, sehingga narasumber memahami bahwa Anda paham dan tidak perlu penjelasan lebih jauh.

12. Usahakan mengajukan maksimum tiga atau empat pertanyaan. Wawancara bukan ekspedisi memancing.

13. Hanya ada enam pertanyaan mendasar: Siapa? Apa? Di mana? Kapan? Bagaiamana? Kenapa? (Who? What? Where? When? How? Why?)

14. Pertanyaan pendek lebih baik. Jangan pernah mengajukan lebih dari satu pertanyaan dalam sekali nanya.

Pertanyaan pendek lebih baik. Jangan pernah mengajukan lebih dari satu pertanyaan dalam sekali nanya

15. Pastikan kebenaran fakta yang Anda punya. Tidak ada yang lebih buruk ketimbang Anda dikatakan salah oleh narasumver –terutama ketika wawancara live.

16. Dengarkan. Narasumber mungkin ingin menggunakan wawancara Anda untuk mengatakan sesuatu yang penting dan tidak terduga.

17. Jika narasumber tidak senang dengan cara mereka menjawab pertanyaan tertentu, jangan minta dia melakukannya lagi, kecuali ada kesalahan faktual dalam jawaban atau ada risiko kebingungan serius.

18. Di akhir wawancara, sesulit apa pun wawancara dilakukan, selalu ucapkan terima kasih.

19. Selalu cek wawancara sudah direkam sebelum narasumber pergi. Sangat sulit melakukan wawancara ulang jika ada kesalahan teknis.

20. Ketika melakukan pengeditan, jangan ambil jawaban yang keluar konteks.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar